Site icon

Bupati Cecep Nurul Yakin Ungkap Penyalahgunaan Dana APBD oleh Pendahulunya

Bupati Tasikmalaya terpilih, Cecep Nurul Yakin, mulai mengungkap peruntukan dana tidak terduga (BTT) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tasikmalaya yang dikelola oleh pendahulunya, Ade Sugianto. Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Cecep menyoroti penggunaan dana yang seharusnya dialokasikan untuk penanganan bencana, namun malah digunakan untuk proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak masyarakat.

@cecepnurulyakin77 Pekerjaan ini saya berhentikan sementara, karena akan di evaluasi terlebih dahulu. ingat bahwa pembangunan harus sesuai dengan yang dibutuhkan Masyarakat. Hatur Nuhun GASPOLLL @Asep Sopari Al-Ayubi #bpbd #btt #abrasi #proyek #kontraktor #kdm #tasikmalaya #cipatujah #cecepnurulyakin #gubernurjawabarat #gubernur #bupatitasik #bupatitasikmalaya ♬ suara asli – CNY

Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah proyek urugan laut di Pasanggrahan, Kecamatan Cipatujah, yang dikerjakan oleh rekanan bernama H Arip dengan pagu anggaran sebesar Rp4,2 miliar. Cecep mengungkapkan bahwa anggaran untuk pembangunan urugan laut tersebut diambil dari dana BTT, yang kini terancam mangkrak karena telah habis digunakan. Dari total dana BTT sebesar Rp28 miliar, sudah habis dikeluarkan pada bulan Mei 2025, termasuk untuk pembangunan jalan di Kecamatan Bojonggambir dan proyek lainnya.

Dalam pemerintahan barunya, Cecep Nurul Yakin merasa terjepit karena tidak mendapatkan anggaran yang cukup untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mendesak. “Selama masa jabatannya, saya harus menghadapi kenyataan bahwa banyak jalan yang masih ‘barutut’ dan perlu segera diperbaiki,” ungkap Cecep. Ia menegaskan bahwa proyek urugan laut seharusnya dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), bukan oleh pemerintah kabupaten yang seharusnya fokus pada perbaikan jalan dan penanganan longsor.

Lebih lanjut, Cecep menuduh adanya kolusi antara rekanan dan mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuradidin. Ia menyatakan bahwa Nuradidin tidak hanya bersekongkol dengan pemborong, tetapi juga diduga menerima sogokan dari mereka. “Mere sabaraha ka Nuradidin, sekarang Nuradidin sudah pensiun,” tegas Cecep, menanggapi jawaban ketua pelaksana proyek yang mengklaim tidak ada masalah.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat Tasikmalaya, yang berharap agar dana APBD digunakan secara transparan dan tepat sasaran. Seperti yang dilansir oleh beberapa sumber, termasuk berita di media lokal, masyarakat meminta agar Gubernur Dedi Mulyadi melakukan evaluasi terhadap kinerja mantan wakil bupati yang dianggap tidak efektif dalam mengelola anggaran daerah.

Dengan situasi yang semakin memanas, Cecep Nurul Yakin bertekad untuk memperbaiki keadaan dan memastikan bahwa dana publik digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Exit mobile version