Site icon

Pembunuh Chrome? Browser Berbasis AI dari OpenAI Siap Meluncur dalam Hitungan Minggu

1. Kudeta Diam-diam di Balik Chromium

Browser belum bernama dari OpenAI berjalan di mesin yang sama—Chromium—yang menopang Microsoft Edge, Opera, dan ironisnya Google Chrome.
Perbedaan utamanya ada pada filsafat: alih-alih menyuruh pengguna mengetik, mengklik, dan berpindah tab, AI browser ini menyimpan sebagian besar interaksi dalam panel percakapan yang terasa seperti ChatGPT berdasi.

“Bayangkan lebih sedikit ‘bilah pencarian’, lebih banyak ‘kopilot pribadi’,” ujar sumber yang mencicipi versi alpha kepada Reuters.


2. Para Alumni Chrome di Balik Layar

Tahun lalu, OpenAI diam-diam merekam dua mantan Wakil Presiden Google yang ikut melahirkan Chrome pada 2008. Tugas mereka: membangun browser yang memberi OpenAI data first-party—harta karun yang selama dua dekade hanya dimiliki Google untuk menyuapi mesin iklannya.

3. Mengapa 500 Juta Pengguna ChatGPT Jadi Senjata

StatCounter mencatat Chrome masih menguasai dua pertiga pasar dunia—sekitar 3 miliar jiwa.
OpenAI mengklaim 3 juta pelanggan bisnis berbayar dan 500 juta pengguna aktif mingguan ChatGPT.
Jika separuhnya beralih, kerajaan iklan $150 miliar per tahun milik Google yang bertumpu pada Chrome bisa berlubang.


4. Dari Plugin ke Platform

Prototipe awal hanyalah ekstensi untuk browser lain. Versi final adalah browser full-stack sehingga OpenAI bisa:


5. Regulator & Rumor

Ketika DOJ AS menuntut agar Chrome dipisahkan untuk memecah monopoli pencarian Google, eksekutif OpenAI di pengadilan mengaku “akan tertarik membeli Chrome jika dijual”. Google menegaskan akan mengajukan banding atas keputusan monopoli.


6. Medan Perang yang Lebih Luas

OpenAI tak sendirian.

7. Catatan Hardware

Mei 2025 lalu OpenAI menebus $6,5 miliar untuk membeli io, start-up perangkat keras AI yang dipimpin mantan kepala desain Apple, Jony Ive. Artinya: browser ini tak lama lagi bisa hidup di luar layar.


8. Intinya

Google masih memiliki jalan tol. OpenAI baru saja membuka jalur pintar di sampingnya—yang bisa diajak bicara, memesan tiket, dan barangkali menyetir ulang seluruh lalu lintas internet.

Hitungan mundur dimulai: tautan unduhan diperkirakan muncul dalam minggu-minggu ini.
Takhta Chrome belum goyah—tapi mahkotanya mulai dicek ulang.

Reuters – liputan eksklusif yang dikutip di artikel ini, seperti dirilis oleh CNA (Channel NewsAsia) pada 16 Juli 2025, pukul 11.59 WIB (diperbarui 12.07 WIB).



Exit mobile version