Site icon

Dugaan Penyelewengan, Dari Jalan Rusak hingga BUMDes yang Dibius

“Kami bukan massa tanpa wajah. Kami adalah warga yang sudah lima tahun menanti jalan mulus dan keadilan transparan.”
—Aho Barho, koordinator lapangan aksi, Jumat 25 Juli 2025

Jumat yang Membara
Pukul 09.47 WIB, suara bedug berdentum dari Mushalla Al-Hidayah menandakan bukan kali adzan, melainkan kode tanda aksi. Dalam hitungan menit, arus manusia mengalir dari arah Barat—perbatasan persawahan—hingga ke Timur—depan Kantor Desa Pasir Batang. Seorang nenek berjilbab gading memegang spanduk bertuliskan “Tanah Wakaf Bukan Rekening Pribadi”, sementara anak SMA mengibarkan poster bergambar kantong uang bolong.
Di tengah terik, Aho Barho (27), aktivis desa sekaligus ketua Karang Taruna, naik ke panggung darurat dari pikap pick-up Toyota Dyna. “Kami sudah coba salurkan aspirasi lewat musyawarah tiga kali, tak pernah didengar. Hari ini kami turun jalan,” katanya, diiringi sorak massa.

Angka yang Berbicara

IndikatorData Real-Time (diperiksa 26 Juli 2025)
Jumlah peserta aksi3.200 warga (data Satlantas Polres Tasikmalaya)
Panjang barisan massa1,6 km dari Kantor Desa hingga Pasar Pasir Batang
Jumlah spanduk78 buah
Tagar viral di X (Twitter)#PasirBatangBerani, #KadesTurun (#1 trending regional Jawa Barat)

Dugaan Penyelewengan: Dari Jalan Rusak hingga BUMDes yang “Dibius”

Menurut riset kabarSingaparna.pikiran-rakyat.com (25/07/2025) dan data yang diperbarui Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya (26/07/2025), tiga skema keuangan menjadi sorotan:

  1. Dana ADD (Alokasi Dana Desa) 2024 sebesar Rp 1,86 miliar
    • Realisasi fisik jalan baru hanya 32 %.
    • 68 % tercatat “perbaikan” tapi warga menemukan jalan makin berlubang.
  2. BUMDes Pasir Makmur
    • Laporan keuangan internal BUMDes (diperoleh redaksi) menunjukkan Rp 850 juta dana bergulir “dipinjam” kepala desa pada Juni 2024 dengan nota “modal usaha”, namun tidak ada angsuran hingga kini.
  3. CSR Perusahaan Kelapa Sawit
    • Rp 250 juta untuk pembangunan pos kamling 2023, tapi pos tak kunjung ada.

Update Terbaru (26 Juli 2025, 21:30 WIB)


Potret Sore di Pasir Batang

Saat matahari condong ke barat, warga masih terduduk di trotoar. Seorang anak berlari sambil membawa balon bertuliskan “Transparan Itu Indah”. Di kejauhan, petugas Satpol PP berjaga tanpa tameng—mengawal, bukan menyerbu. Dan di tengah kardus bekas mineral, seorang ibu menabuh rebana pelan: “Demi anak cucu, jalan ini harus lurus—begitu juga keadilan.”


Sumber



Exit mobile version