
TikTok selalu menayangkan video Anda ke 500–600 orang terlebih dahulu sebagai “mini focus-group”
Di tengah derasnya arus inovasi teknologi, Baabul Hudaa Cinangsi berkolaborasi dengan Komunitas “Ngulik Sendiri” meluncurkan sebuah inisiatif riset dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang gratis dan terbuka untuk umum. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga menciptakan ruang belajar bagi para santri, anak didik, dan anggota komunitas yang ingin berkecimpung dalam dunia AI.
Komunitas “Ngulik Sendiri”, yang dikenal dengan semangat eksperimen dan pembelajaran mandiri, turut membawa napas segar dalam proyek ini. Mereka menyediakan wadah bagi para pemula dan penggiat teknologi untuk saling berbagi pengetahuan, menguji ide, dan mengembangkan solusi-solusi sederhana yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat “belajar sambil praktik”, komunitas ini membantu peserta untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga langsung terjun membuat proyek AI sederhana.
Baabul Hudaa Cinangsi melihat kolaborasi ini sebagai langkah nyata dalam mentransformasikan pendidikan berbasis pesantren menjadi lebih adaptif terhadap kemajuan zaman. “Kami ingin santri tidak hanya mengaji, tapi juga melek teknologi. Dengan dukungan Komunitas Ngulik Sendiri, mereka bisa belajar AI tanpa biaya tinggi,” ujar seorang pengasuh pesantren.
Para peserta, baik santri maupun anggota komunitas, diajak untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti pelatihan machine learning dasar, pengembangan chatbot, hingga eksperimen dalam pemrosesan bahasa alami (NLP). Harapannya, dengan pendekatan yang “apa adanya” dan sukarela, proyek ini bisa menjadi jembatan bagi anak-anak muda untuk mengembangkan diri di era yang semakin digital.
Mari bersama-sama mendukung inisiatif ini—tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pelaku yang aktif menciptakan inovasi. Dengan semangat gotong-royong, Baabul Hudaa Cinangsi dan Komunitas Ngulik Sendiri membuktikan bahwa AI bisa dipelajari oleh siapa saja, di mana saja.
Ini bukan sekadar proyek, tapi gerakan. Yuk, ngulik bareng!
TikTok selalu menayangkan video Anda ke 500–600 orang terlebih dahulu sebagai “mini focus-group”
ratusan aktivis Gerakan Ajengan Muda (ARK1LYZ) menutup tiga swalayan mini karena diduga operasi tanpa PBG (Persetujuan Bangunan Gedung)
BC Persian 22 Juli menampilkan spillway Bendungan Karkheh kering serut—kontras mencolok dengan sawah irigasi di hilir yang kini dialokasikan air hanya dua hari seminggu
GAM Kabupaten Tasikmalaya Gelar Bazar UMKM dalam Rangka Milangakala Kabupaten Tasikmalaya ke 393
Kami sudah coba salurkan aspirasi lewat musyawarah tiga kali, tak pernah didengar. Hari ini kami turun jalan
Bangunan Dua Lantai Seluas ±450 M² Yang Menjadi Bagian Dari Rumah Makan Riung Genah Digusur Alat Berat Caterpillar 320d. Atap Genting Kuno Pecah Berkeping. Dinding Batu Kali—Warisan 1980—Runtuh. Pelanggan Yang Sedang Sarapan Soto Khas Tasik Langsung Meneriakkan Protes. Truk Tronton Mulai Mengangkut Puing-Puing Ke Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Kutawaringin.
AI Bisa Ngenalin Ribuan Meme Dalam Hitungan Detik, Bahkan Bisa Bikin Meme Baru Berdasarkan Data Yang Dia Punya
model AI semakin pintar dalam memahami konteks dan emosi manusia. Kini, kemampuan berbohong—yang selama ini dianggap sebagai sifat negatif
AI tak datang untuk mengambil pekerjaanmu—tapi untuk mengambil tugas yang kamu lakukan.
flyover Pasupati ditutup selama 45 menit. Polisi akhirnya membuka jalan setelah demonstran menyerahkan tuntutan tertulis ke DPRD Jabar