Site icon

Dari YouTube ke Instagram: Masjid Jogokariyan Menghadapi Pemblokiran!

Akun resmi Instagram milik Masjid Jogokariyan, termasuk akun utama @masjidjogokariyan, telah diblokir oleh Meta. Kabar pemblokiran ini muncul hanya beberapa hari setelah kanal YouTube masjid tersebut dihapus karena dianggap melanggar kebijakan platform terkait organisasi kriminal atau ekstremis kekerasan.

Informasi mengenai pemblokiran ini disampaikan melalui unggahan akun Instagram alternatif resmi masjid, @masjidjogokariyan.id, pada Selasa (24/6) pagi. Dalam unggahan tersebut, pihak masjid mengungkapkan bahwa akun-akun lain yang juga terkena dampak adalah @remajamasjidjogokariyan, @kampoengramadhanjogokariyan, serta akun Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan.

“Seluruh informasi resmi kegiatan Masjid Jogokariyan dan unit-unitnya untuk sementara waktu akan dipusatkan serta disiarkan melalui akun alternatif @masjidjogokariyan.id,” tulis mereka. Pihak masjid menegaskan bahwa kehilangan akses ini tidak akan menghentikan semangat dakwah dan pelayanan mereka kepada masyarakat. “Kami terus berikhtiar dan mengedepankan jalur resmi agar keadilan bisa ditegakkan,” lanjut mereka.

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada pihak pengelola Masjid Jogokariyan untuk mengutip unggahan tersebut.

Pemblokiran ini terjadi setelah kanal YouTube masjid dihapus, yang menurut pihak masjid, kemungkinan disebabkan oleh sesi wawancara dengan Muhammad Husein atau Husein Gaza. Jazir, salah satu pengelola masjid, menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam gerakan ekstrem atau radikal. “Jelas tidak, kita itu enggak ada gerakan-gerakan ekstrem, radikal,” ujarnya saat dihubungi pada Minggu (22/6).

Wawancara dengan Husein Gaza, yang dikenal sebagai aktivis dan pendiri Lembaga Kemanusiaan INH, membahas fakta genosida yang terjadi di Gaza, Palestina. Sesi wawancara tersebut disiarkan secara langsung setelah ibadah subuh dan berdurasi sekitar 15 menit. “Husein Gaza bercerita kondisi Gaza hari ini, waktu itu beliau singgah di Masjid Jogokariyan,” ungkap Jazir.

Sebelum wawancara dengan Husein Gaza, beberapa narasumber lain yang diundang ke masjid juga pernah mendiskusikan kondisi di Palestina tanpa masalah. Namun, Jazir mengungkapkan ketidakpastian mengenai klasifikasi Husein Gaza oleh YouTube sebagai kelompok kriminal. “Nggak tahu apakah Husein Gaza itu diklasifikasi sebagai kelompok kriminal oleh YouTube, kita nggak tahu,” tambahnya.

Berita Terbaru: Tanggapan dari Meta dan Reaksi Publik

Hingga saat ini, Meta belum memberikan tanggapan resmi terkait pemblokiran akun-akun Masjid Jogokariyan. Sementara itu, reaksi publik terhadap pemblokiran ini beragam. Banyak netizen yang menyuarakan dukungan terhadap masjid dan menganggap pemblokiran ini sebagai bentuk pengekangan kebebasan berpendapat.

Sejumlah aktivis hak asasi manusia juga mulai menggalang dukungan untuk Masjid Jogokariyan, menuntut transparansi dari Meta mengenai alasan di balik pemblokiran tersebut. “Kami akan terus memantau situasi ini dan mendukung Masjid Jogokariyan dalam upaya mereka untuk mendapatkan kembali akses ke platform yang seharusnya menjadi ruang untuk berdakwah dan berbagi informasi,” ujar salah satu aktivis.

Dengan situasi yang terus berkembang, Masjid Jogokariyan berkomitmen untuk tetap melayani masyarakat dan menyebarkan informasi yang bermanfaat melalui saluran alternatif yang ada.

sumber :CNNIndonesia

Exit mobile version